Benarkah insektisida biologi tidak bisa diaplikasi dengan metode thermal fogging ?
Metode fogging merupakan cara yang umum digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman tinggi. Ada dua metode fogging, yaitu thermal fogging (pengasapan) dan cold fogging (pengabutan). Perbedaan keduanya terlihat pada alat yang digunakan, dimana thermal fogging menggunakan mesin satu tabung (thermal fogger), dan cold fogging menggunakan mesin dua tabung (cold fogger). Sebagian besar pekebun meyakini bahwa insektisida biologi tidak bisa diaplikasi dengan metode thermal fogging. Alasannya klasik, karena mesin thermal fogger menghasilkan panas yang tinggi dan akan mematikan organisme yang berfungsi mematikan hama. Alasan tersebut tidaklah tepat karena ada beberapa insektisida biologi yang diformulasi khusus sehingga dapat diaplikasikan dengan metode thermal fogging dan memiliki daya efikasi tinggi.
Cara mengetahui insektisida biologi bisa diaplikasi dengan metode thermal fogging
Ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu untuk memastikan bahwa insektisida biologi yang akan digunakan mampu diaplikasi dengan metode thermal fogging :
- Pastikan bahan aktif dalam insektisida biologi tersebut, tersedia dalam bentuk makhluk hidup atau berasal dari makhluk tidak hidup yang merupakan bagian tertentu dari makhluk hidup. Jika berbentuk makhluk hidup maka tidak bisa diaplikasi dengan thermal fogging. Jika berbentuk makhluk tidak hidup, apakah tahan terhadap suhu tinggi ? Jika mampu bertahan dalam suhu tinggi maka bisa diaplikasi dengan metode thermal fongging.
- Bentuk formulasi insektisida biologi, jika berbentuk larutan minyak (seperti EC, emulsifiable concentrate) bisa diaplikasikan dengan metode thermal fogging. Namun jika formulasi berbentuk larutan air (seperti SC, suspension concentrate) maka perlu tindakan lanjutan berupa menyediakan larutan homogen. Jika formulasi SC bisa dibuatkan larutan homogen dengan bahan lain yang dibutuhkan, maka aplikasi bisa dilakukan dengan metode thermal fongging.
- Ketrampilan tenaga aplikasi menyiapkan larutan homogen sangatlah penting. Tenaga aplikasi perlu dilatih agar mereka terampil menyiapkan larutan homogen, sehingga hama sasaran bisa dikendalikan dan tidak merusak mesin thermal fogger.
Mengapa insektisida biologi DiPel SC bisa diaplikasikan dengan thermal fogging ?
Itu karena insektisida biologi DiPel SC memiliki beberapa ciri khusus, diantaranya :
- Berbahan aktif bakteri Bacillus thuringiensis var kurstaki strain ABTS 351 tidak tersedia dalam bentuk makhluk hidup, tetapi tersedia dalam bentuk makhluk tidak hidup (kristal protein dan spora jamur). Bahan-bahan tersebut merupakan hasil isolasi ribuan bakteri tanah melalui teknologi dengan suhu tinggi (lebih tinggi dari suhu mesin thermal fogger). Ciri khusus inilah yang membuat DiPel SC dapat diaplikasi dengan metode thermal fogging.
- Formulasi SC (suspension concentrate). Setelah melakukan berbagai macam pengujian, diperoleh cara terbaik membuat larutan homogen antara DiPel SC, air, solar, dan bahan perekat.
- Tim Nufarm bersedia memberikan pelatihan kepada tenaga aplikasi thermal fogging di perkebunan. Cara ini sudah dilakukan di beberapa perkebunan dan pekebun mampu melakukannya serta berhasil mengendalikan hama sasaran dengan metode thermal fogging.
Penulis :
Aminudin Teibang, Product Manager Plantation, PT Nufarm Indonesia