Sayuran merupakan komoditas hortikultura yang telah berkembang pesat di Indonesia baik dari segi produksi maupun mutunya. Jumlah rata-rata produksi sayuran mengalami peningkatan seiring dengan permintaan pasar dalam satu dekade terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan dan tren vegetarian. Selain itu, sayuran memiliki peran penting dalam peningkatan ekonomi petani.

Komoditi sayuran yang menjadi primadona serta memiliki nilai tinggi diantaranya yaitu bawang merah, kentang, dan cabai. Sayuran tersebut mempunyai potensi agribisnis yang baik untuk pendapatan petani dikarenakan umur yang relatif pendek sedangkan harganya yang fantastis. Namun, dibalik cerahnya prospek budidaya sayuran ada beberapa faktor yang dapat menghambat keberhasilan produksi.

Gambar 1. Kentang merupakan salah satu sayuran yang memiliki prospek menjanjikan

Salah satu kendala yang kerap kali petani jumpai dalam budidaya sayuran adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Penyakit tanaman menjadi masalah serius yang mengakibatkan penurunan kualitas produksi hingga gagal panen. Beberapa penyakit tanaman seperti bercak ungu pada bawang merah dan busuk daun pada kentang mampu menurunkan produksi hingga 40% (Nasiroh, 2015).

Gambar 2. Tanaman Kentang Terserang Penyakit Busuk Daun

Bagaimana Solusinya?

Secara umum pengendalian penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur bisa menggunakan fungisida untuk menjaga tanaman tetap sehat hingga panen. Fungisida yang terkenal ampuh mengendalikan jamur adalah Bumper 75 WP dari Nufarm.

Bumper 75 WP merupakan fungisida yang bersifat kontak dan protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit bercak ungu Alternaria porri pada tanaman bawang merah dan penyakit busuk daun Phytophtora infestans pada tanaman kentang. Bumper mengandung bahan aktif Klorotalonil 75% dan tersedia dalam kemasan sachet 500 gram, sehingga lebih praktis dan ekonomis.

Gambar 3. Fungisida Bumper 75 WG

Apa Keunggulan Bumper 75 WG?

Beberapa keunggulan fungisida Bumper 75 WG sebagai berikut:

  1. Mengendalikan penyakit secara cepat sekaligus memberikan perlindungan pada tanaman dari serangan penyakit.
  2. Mengandung unsur hara mikro dan fitotonik untuk pertumbuhan tanaman, sehingga batang lebih kokoh dan daun lebih hijau.
  3. Mudah larut dalam air sehingga tidak menyebabkan penyumbatan pada nozzle sprayer.

Berapa Dosis/Konsentrasi Penggunaannya?

Konsentrasi Bumper 75 WG yang direkomendasikan untuk mengatasi penyakit tanaman adalah 2 gram/liter air. Pada tanaman kentang sebaiknya dilakukan penyemprotan sejak dini untuk pencegahan atau sebelum adanya gejala penyakit, sedangkan untuk bawang merah bisa dilakukan penyemprotan setelah adanya gejala serangan. Volume semprot disesuaikan dengan fase tanaman. Berikut ini program spraying yang bisa petani gunakan sebagai pedoman penyemprotan:

Gambar 4. Program Spraying pada Tanaman Kentang

Gambar 5. Program Spraying pada Tanaman Bawang Merah

Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, lakukan penyemprotan Bumper 75 WG secara merata pada bagian tanaman. Apabila informasi kurang jelas petani bisa membaca label kemasan atau bertanya langsung kepada petugas pertanian setempat.