Roundup Powermax merupakan herbisida purna tumbuh dengan bahan aktif glifosat diproduksi dengan Teknologi Powermax serta menggunakan surfaktan yang dipatenkan menjadikan glifosat sangat cepat dan banyak terserap gulma, jika terjadi hujan 30 menit-1 jam setelah aplikasi tidak perlu semprot ulang. Lebih hemat dalam penggunaan cukup ½ dosis dari glifosat biasa praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
Roundup Powermax merupakan herbisida purna tumbuh dengan bahan aktif glifosat diproduksi dengan Teknologi Powermax serta menggunakan surfaktan yang dipatenkan menjadikan glifosat sangat cepat dan banyak terserap gulma, jika terjadi hujan 30 menit-1 jam setelah aplikasi tidak perlu semprot ulang. Lebih hemat dalam penggunaan cukup ½ dosis dari glifosat biasa praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
KEUNGGULAN PRODUK:
- BEKERJA CEPAT : lebih cepat terserap gulma, lebih tuntas kendalikan gulma serta tumbuh kembali gulma lebih lama.
- TAHAN HUJAN : Tidak perlu semprot ulang jika hujan turun 30 Menit – 1 Jam setelah semprot.
- LEBIH MURAH : Lebih murah biaya aplikasi pe Hektar.
- MUDAH DIGUNAKAN : Tidak memerlukan tambahan surfaktan, cukup tambahkan air.
- PIKTOGRAM HIJAU : Dikategorikan kelas IV menurut WHO sehingga aman bagi aplikator dan lingkungan.
REKOMENDASI PENGGUNAAN:
Tanaman & Harma Sasaran/Target | Dosis/Konsentrasi | Waktu Penyemprotan |
---|---|---|
Akasia : Gulma alang-alang (Imperata cylindrica) |
1,5 – 3 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Cengkeh (TM) Gulma berdaun lebar (Ageratum conyzoides, Borreria alata, Mikania micrantha) Gulma berdaun sempit (Ottochloa nodosa) |
0,75 – 1,5 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Jagung (TOT) : Alang-alang (Imperata cylindrica) |
1,5 – 3 l/ha) | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Kakao (TM) : Gulma berdaun lebar (Ageratum conyzoides, Borreria alata) Gulma berdaun sempit (Digitaria ciliaris, Paspalum conjugatum) |
0,75 – 1,5 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Karet (TM) : Gulma berdaun lebar (Ageratum conyzoides, Borreria alata) Gulma berdaun sempit (Ottochloa nodosa, Paspalum conjugatum) |
0,75 – 1,5 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Kedelai (TOT) : Alang-alang (Imperata cylindrica) |
1,5 – 3 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Kelapa (TM) : Gulma berdaun lebar (Asystasia gengetica, Borreria alata, Mikania micrantha) Gulma berdaun sempit (Setaria plicata) |
0,75 – 1,5 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Kelapa sawit (TM) : Gulma berdaun lebar (Chromolaena odorata, Mikania micrantha) Gulma berdaun sempit (Ischaemum timorense, Setaria plicata) |
0,75 – 1,5 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Kopi (TM) : Gulma berdaun lebar (Ageratum conyzoides, Borreria alata) Gulma berdaun sempit (Axonopus compressus, Setaria plicata) |
0,75 – 1,5 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |
Teh : Gulma berdaun lebar (Ageratum conyzoides, Clidemia hirta, Diodia sarmentosa) Gulma berdaun sempit (Axonopus compressus, Setaria plicata) |
0,75 – 1,5 l/ha | Pengaplikasian dilakukan pada waktu pertumbuhan vegetatif gulma (sedang tumbuh aktif) |