Salah satu jenis gulma yang sering menghambat produktivitas kelapa sawit adalah pakis. Gulma tersebut dibilang cukup merepotkan karena pertumbuhannya yang langsung menempel pada bagian pelepah tandan, sehingga mengakibatkan kompetisi dalam memperebutkan air, nutrisi dan cahaya matahari dengan tanaman pokok. Selain itu, pertumbuhan gulma pakis di area piringan tanaman juga dapat merusak estetika lingkungan dan diduga sebagai sarang hama kutu-kutuan.
Tumbuhan pakis (stenochlaena palustris) dikenal sebagai gulma yang mudah tumbuh di areal yang lembab seperti rawa dan tanah gambut. Gulma pakis dapat tumbuh menjalar hingga lebih dari 1 meter pada bagian tanaman pokok, mampu bekembangbiak melalui tunas secara cepat, digolongkan sebagai gulma berdaun lebar, serta memiliki daun yang dilapisi zat lilin sehingga sulit dikendalikan dengan herbisida biasa.
Bagaimana Mengendalikannya?
Secara umum pengendalian gulma pakis pakisan dilakukan dengan menyemprot herbisida kontak konvensional dan sangat dibatasi pemakaiannya oleh ISPO/RSPO dalam bisnis kelapa sawit atau dilarang pemakaiannya oleh FSC dalam bisnis hutan tanaman industri. Kini nufarm hadir memberikan solusi herbisida yang cepat dan kuat mengendalikan jenis gulma pakis-pakisan yang ada di lahan perkebunan kelapa sawit dan HTI. Herbisida tersebut adalah Terrad’or 70 WG.
Terrad’or 70 WG merupakan herbisida generasi terbaru dengan bahan aktif Tiafenacil 70 % yang memiliki daya bakar khusus sehingga mampu mengendalikan gulma pakis yang bandel (hasil terlihat 1-3 hari setelah aplikasi). Terrad’or memiliki toksisitas kelas IV dengan pictogram berwarna hijau yang aman bagi lingkungan dan sudah terdaftar di Kementerian Pertanian RI, serta telah digunakan oleh beberapa perkebunan besar di Indonesia.
Berapa Dosis Pemakaian?
Penyemprotan herbisida Terrad’or 70 WG untuk mengendalikan gulma pakis Stenochiaena palustris yaitu 100 – 200 gram/Ha dengan cara di semprot ke bagian permukaan daun gulma. Dosis tersebut bekerja secara PPO yang dapat merusak jaringan kloroplas yang ada pada jaringan daun, sehingg daun akan mengalami bintik-bintik klorosis dan akhirnya mati. Penyemprotan dilakukan dengan volume tinggi, apabila belum jelas bisa menghubungi petugas yang berwenang.
Kapan di Lakukan Penyemprotan?
Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat gulma pakis sedang tumbuh aktif, oleh sebab itu jika kondisi pakis terlalu tebal atau tinggi maka perlu pembabatan terlebih dahulu agar penyemprotan lebih aman bagi tanaman pokok dan aplikator. Setelah pembabatan selesai, aplikator bisa menyemprot pakis menggunakan herbisida Terrad’or 70 WG sesuai dosis anjuran diatas