Tingkatkan Bobot Jagung dengan Gibgro 10 SP
Jagung merupakan salah satu komidi pangan yang dapat langsung dikonsumsi manusia dan juga dijadikan pakan ternak. Jagung berkontribusi terhadap tanaman pangan dengan urutan kedua terbesar setelah padi. Walaupun begitu, Indonesia sendiri belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan jagung dalam negeri. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya teknik budidaya jagung.
Dalam budidaya tanaman jagung, petani terbiasa memberikan asupan hara dengan pupuk kimia seperti pupuk urea, SP-36, dan KCL. Namun, belum banyak petani yang sadar akan pentingnya zat pengatur tumbuh (ZPT) bagi tanaman jagung. Pemberian ZPT pada pertanaman jagung dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, mengendalikan pematangan buah, dan mengendalikan ukuran jaringan dan organ. Dilihat dari hal tersebut, tentu penggunaan ZPT berpeluang meningkatkan potensi dan produktivitas jagung.
Salah satu ZPT yang memiliki manfaat tinggi bagi tanaman adalah asam giberelin karena mampu mempengaruhi berbagai proses fisiologi (Krishnamoorthy 1981). Pada umumnya, Asam giberelin dihasilkan langsung oleh tanaman, namun dengan perkembangan teknologi, dapat diproduksi asam giberelin eksogen yang umum digunakan dalam budidaya tanaman dan tersedia di pasaran dengan nama asam geberalat. Beberapa penelitian menunjukan penggunaan asam geberalat dengan konsentrasi tertentu pada tanaman jagung akan menghasilkan tongkol jagung lebih besar.
Produk asam geberalat yang memiliki banyak keunggulan, digunakan sebagian besar petani padi dan jagung Indonesia, terkenal dengan nama Gibgro 10 SP. Gibgro 10 SP mengandung 10% asam geberalat sehingga bekerja secara efektif meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan morfologi serta fisiologi tanaman. Secara garis besar, aplikasi Gibgro 10 SP akan meningkatkan produktivitas tanaman jagung secara signifikan. Manfaat yang diperoleh dari pengaplikasian Gibgro 10 SP pada tanaman jagung antara lain adalah:
- Daun jagung menjadi lebih lebar dan panjang, sehingga menambah area fotosintesa.
- Batang tumbuh seragam, lebih besar dan kokoh. Performa ini menyebabkan tanaman tidak mudah roboh.
- Munculnya bunga jantan lebih serempak dan benang sari lebih panjang.
- Pembentukan tongkol lebih sempurna, berukuran besar dengan jumlah biji jagung yang lebih banyak.
- Bobot panen menjadi lebih tinggi.
Gibgro 10 SP hadir dalam formula soluble powder (SP), berbentuk tepung dan lebih stabil dibandingkan formulasi cair atau tablet serta tidak meninggalkan residu. Penggunaan ZPT Gibgro 10 SP lebih fleksibel pada berbagai fase tanaman dikarenakan bahan aktif yang digunakan merupakan bahan alami. Namun, untuk hasil lebih baik, disarankan aplikasi Gibgro 10 SP pada umur 20 HST dan 40 HST dengan dosis 20-40 gr/ha. Hanya dengan satu saset Gibgro 10 SP per tangki semprot. Dengan dosis yang relative rendah, asam geberalat dalam Gibgro 10 SP dapat meningkatkan bobot jagung sehingga keuntungan yang didapatkan lebih maksimal.