Kehadiran organisme pengganggu tumbuhan kerap kali menjadi ancaman serius pada budidaya tanaman kelapa sawit. Tidak bisa dipungkiri, jika bagian utama tanaman kelapa sawit berupa daun dan pelepah mengalami kerusakan maka dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak optimal. Hal ini dikerenakan adanya serangan hama utama kelapa sawit yaitu hama ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS).
Gambar 1. Tanaman Kelapa Sawit Terserang UPDKS
Setidaknya ada 3 jenis ulat yang sering menyerang tanaman kelapa sawit yakni ulat api, ulat bulu, dan ulat kantung. Hama ulat api memiliki ragam jenis seperti S. Asigna, A Nitens, D trima, P Lepida. Selanjutnya adalah ulat kantung memiliki 4 jenis yaitu M.Plana, P.Pendula, M.Corbetti dan C.Tertia. Jenis ulat kantung memiliki lapisan pelindung khusus sehingga lebih tahan terhadap paparan insektisida. Kemudian, ulat bulu juga mempunyai 4 jenis yaitu P.desmierdechenoni, D.Mendosa, O.leucostigma, C.horsfieldii.
Gambar 2.Ulat yang sering menyerang tanaman kelapa sawit
Hama ulat diatas sama sama hinggap pada daun tetapi memiliki gejala serangan yang berbeda-beda. Menurut peneliti proteksi tanaman PPKS, tanaman kelapa sawit yang terpapar ulat api menunjukan tajuk daun habis hingga menyisakan lidi. Apabila ulat api menyerang daun muda maka akan menurunkan produktivitas tanaman. Sementara, untuk serangan ulat kantung dahan tanaman kelapa sawit terlihat seperti terbakar karena menyerang lapisan epidermis.
Kerusakan daun akibat serangan hama UPDKS ini dapat mempengaruhi penurunan berat janjang buah sawit, karena terjadi diferensiasi bunga jantan dibanding bunga betina sehingga kehadiran ulat pemakan daun ini mampu menurunkan produksivitas tanaman. Dikutip dari majalah sawit Indonesia edisi 108, seorang ahli proteksi tanaman mengungkapkan bahwa ulat api dapat menurunkan produksi 10-23%, sedangkan ulat kantung dapat menurunkan produksi mencapai 8-38%.
Solusi Atasi Serangan Hama UPDKS
Pengendalian hama UPDKS harus dilakukan dengan timing yang tepat. Pekebun harus tahu kapan hama mulai muncul dan kapan harus dilakukan penyemeprotan insektisida. Nufarm sebagai perusahaan pestisida yang berorientasi pada keamanan lingkungan menghadirkan produk insektisida Katana 200 SC yang dapat mengendalikan semua jenis ulat pemakan daun kelapa sawit secara tuntas. Katana 200 SC merupakan insektisida generasi terbaru berbahan aktif flubendiamid 200 gr/liter untuk mengendalikan semua jenis ulat yang sangat efektif terhadap serangga resisten dan aman terhadap musuh alami sehingga cocok digunakan untuk pengendalian hama terpadu
Gambar 3. Insektisida Katana 200 SC
Cara Aplikasi Katana 200 SC
Aplikasi insektisida Katana 200 SC harus sesuai rekomendasi pemakaian untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dosis yang diperlukan yaitu 200 ml/Ha dilakukan dengan penyemprotan volume tinggi, dimulai setelah ditemukan gejala serangan. Informasi lebih detail, pekebun bisa membaca petunjuk penggunaan pada label/kemasan produk atau bisa bertanya kepada petugas yang berwenang.