Upaya peningkatan produktifitas gabah dapat dilakukan dengan cara memperbanyak anakan padi produktif. Menurut pakar tanaman pangan (2010) menerangkan bahwa anakan produktif diartikan sebagai anakan yang berkembang lebih lanjut dan menghasilkan malai. Oleh karena itu, tujuan utama perbanyakan tersebut adalah untuk menambah potensi jumlah tunas tanaman yang menghasilkan bulir padi, sehingga kemungkinan panen menjadi maksimal.

Gambar 1. Anakan Padi Produktif

Namun pembentukan anakan produktif sering menjumpai kendala seperti kompetisi perebutan air dan unsur hara oleh gulma. Kehadiran tumbuhan penganggu yang selalu menjadi masalah tersebut sering mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman pokok menjadi kurang optimal. Bahkan, beberapa kasus menyebutkan bahwa dominasi pertumbuhan gulma dapat menyebabkan gagal panen.

Gulma yang sering dijumpai di lahan sawah antara lain gulma berdaun sempit (Echinochloa crusgalli, dan Paspalum conjugatum), gulma berdaun lebar (Monocharia vaginalis, Ludwigia octovalvis, Marsilea crenata, dan Spenoclea zeylanica), dan teki (Cyperus iria dan Fimbristylis sp). Dari ketiga jenis gulma itu memiliki kemampuan menyimpan biji di dalam tanah (seed bank) dan apabila biji tersebut mendapatkan lingkungan yang sesuai maka gulma dapat tumbuh dengan cepat.

Gambar 2. Beberapa gulma yang sering dijumpai di lahan padi

Pertumbuhan gulma tentu akan mempengaruhi pembentukan anakan padi apabila tidak segera di kendalikan. Melihat permasalahan diatas, petani harus sigap menangani pertumbuhan gulma yang relatif cepat dengan memilih herbisida yang tepat. Oleh karenanya Nufarm hadir membawa herbisida yang efektif membasmi gulma secara tuntas. Herbisida tersebut adalah Lindomin 865 SL.

Banyak Anakan Banyak Rezeki, Gunakan Lindomin!

Lindomin merupakan herbisida dengan bahan aktif 2,4D yang memiliki kandungan phenol terendah sehingga aman bagi pengguna dan tanaman utama. Lindomin tidak membentuk kristal pada kemasan, dan bisa digunakan dengan berbagai kondisi air di lapangan dengan kinerja yang tetap optimal, serta handal dalam mengendalikan gulma berdaun lebar dan teki-tekian sampai ke akarnya.

Gambar 3.Herbisida Lindomin 865 SL

Keunggulan Lindomin 865 SL dibandingkan herbisida lain yaitu membuat tanaman mekar atau merekah sehingga membantu proses pembentukan anakan lebih sempurna. Disamping itu, efek dari tanaman yang mekar atau merekah tersebut membuat cahaya matahari dan udara leluasa masuk kedalam bagian tanaman sehingga mengurangi potensi penyakit yang disebabkan oleh jamur. Lindomin juga dapat dikombinasikan dengan herbisida lain untuk meningkatkan spektrum pengendalian.

Rekomendasi Penggunaan

Penyemprotan Lindomin 865 SL dilakukan saat tanaman berumur 7-14 hst. Apabila padi ditanam menggunakan sistem penanaman benih langsung (tabela) maka penyemprotan ditambahkan 10 hari. Konsentrasi yang digunakan adalah 30 ml/tangki atau petani bisa menggunakan dosis 600 ml/Ha. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pengaplikasian herbisida Lindomin bisa bersama Sirendy dan Nugras pada kondisi tanah yang lembab. Petani juga dianjurkan membaca label kemasan yang memuat informasi produk, apabila ada petunjuk yang kurang jelas maka petani bisa bertanya ke petugas pertanian setempat. Dengan menggunakan Lindomin 865 SL membuat tanaman padi banyak anakan banyak rezeki.

Gambar 4. Teknik Pengaplikasian Lindomin