Gulma sudah menjadi tantangan umum bagi petani dalam melakukan budidaya tanaman. Keberadaan gulma di areal pertanian menyebabkan kerugian cukup besar dikarenakan gulma mampu mengambil unsur hara di dalam tanah, cahaya matahari dan ruang hidup tanaman utama. Menurut ahli botani menyebutkan bahwa gulma berpotensi menurunkan produktifitas tanaman dan menjadi tempat bernaungnya hama dan penyakit, serta jika dibiarkan gulma akan tumbuh dengan pesat yang akan sulit dikendalikan.

Salah satu jenis gulma yang sulit dikendalikan adalah gulma berkayu. Gulma berkayu merupakan tumbuhan liar yang batangnya membentuk cabang sekunder dan terus tumbuh secara berkala. Jenis gulma ini biasanya banyak ditemukan di saluran air, kehutanan, dan areal perkebunan seperti kelapa sawit. Pada lahan perkebunan kelapa sawit, gulma berkayu akan tumbuh disekitar gawangan sehingga menyulikan kegiatan saat panen, mengurangi efektivitas pemupukan, dan meningkatkan biaya operasional produksi (PPKS, 2010).

Gambar 1. Semak belukar di area kelapa sawit

Gulma berkayu memiliki morfologi batang kayu atau semak-semak yang keras dan mampu tumbuh mencapai satu meter atau lebih, sehingga sukar dikendalikan dengan cara penyemprotan biasa. Pada kasus dominasi gulma berkayu di area perkebunan, pekerja biasanya akan membabat, mendongkel atau mengolesi gulma dengan herbisida tertentu, namun cara ini justru memakan waktu dan tenaga yang banyak (Pinondang, dkk. 2017).

Pengendalian gulma berkayu terbilang sangat merepotkan, karena sulit dikendalikan dan membutuhkan biaya yang besar. Pengendalian dengan cara dibabat berpotensi gulma akan tumbuh kembali terutama pada tunggul pohon yang menyisakan akar. Oleh karena itu dibutuhkan metode pengendalian yang efektif dan efisien dengan cara penyemprotan herbisida khusus untuk gulma berkayu dan tunggul pohon.

Bagaimana Solusinya?

Nufarm yang terkenal sebagai spesialis dan rajanya produk herbisida menawarkan solusi Starlon 665 EC yang efektif mengendalikan gulma berkayu, semak belukar dan tunggul pohon secara tuntas. Starlon 665 EC merupakan herbisida sistemik dengan bahan aktif Triklopir BEE yang diproduksi menggunakan teknologi emulsifier terkini sehingga fleksibel dalam penyimpanan dan pada saat membuat larutan induk.

Gambar 2. Herbisida Starlon 665 EC

 

Saat ini ada 2 jenis kemasan Starlon yang telah diproduksi oleh Nufarm yaitu: kemasan 4 liter menggunakan jerigen CO-EX berwarna putih dengan tutup berwarna putih sehingga lebih kokoh dan mudah dijinjing dan disimpan. Selanjutnya adalah kemasan 100 ml, 500 ml, dan 1 liter menggunakan botol PET berwarna hijau dengan tutup berwarna kuning sehingga lebih kokoh, ringan, mudah disimpan, dan ramah lingkungan.

Apa Keunggulannya?

Starlon 665 EC mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh herbisida lain, sebagai berikut:

  1. Terbukti efektif dalam pengendalian gulma berkayu dan tunggul pohon.
  2. Teknologi formulasi terbaik lebih stabil yang tahan terhadap paparan sinar matahari dan tidak mengendap saat disimpan.
  3. Tercampur sempurna dan tidak ada endapan setelah dilarutkan sehingga menjamin kualitas efikasi yang seragam.
  4. Dapat dicampur dengan herbisida glifosat dan parakuat untuk memperluas spektrum pengendalian.

Berapa Dosis/Konsentrasi Pemakaiannya?

Penggunaan herbisida Starlon 665 EC harus sesuai petunjuk yang direkomendasikan. Dosis yang direkomendasikan untuk gulma Cromolaena odorata, Clidemia hirta, Melastoma malabathricum, Mikania micrantha pada kelapa sawit adalah 0,5-1 liter/Ha. Penyemprotan dilakukan dengan volume tinggi pada saat gulma tumbuh aktif.

Bagaimana Petunjuk Penggunaannya?

Penyemprotan Starlon 665 EC dapat diaplikasikan langsung kearah gulma sasaran. Herbisida ini bekerja secara sistemik sehingga mampu mencapai keseluruhan bagian gulma seperti daun, batang dan akar. Selain itu, herbisida ini bekerja secara selektif sehingga aman bagi tanaman pokok. Hasil akan terlihat 90 hari setelah aplikasi.

Gambar 3.Hasil pengujian Starlon 665 EC di lapang

Untuk mengendalikan tunggul pohon menggunakan metode berbeda. Tunggul pohon harus dilukai selebar 20-30 cm pada bagian batang setinggi 75 cm dari tanah. Bagian pelukaan tersebut kemudian dioleskan campuran 100 ml Starlon 665 EC dengan 1 liter solar. Tunggul akan mati saat 60 hari setelah pengaplikasian.