Lahan Padi yang Dipenuhi Gulma, Hasil Panen Menurun
Salah satu tantangan petani dalam mencapai produksi padi yang optimal adalah organisme pengganggu tanaman (OPT) jenis gulma. Gulma dapat mengganggu produktivitas sejak persiapan tanam hingga panen padi. Gulma di pertanaman padi adalah kompetitor dalam menyerap air dan unsur hara, sehingga tanaman padi akan kekurangan nutrisi sehingga menurunkan produksi. Gulma juga dapat menjadi tempat bernaung serangga hama dan sumber penyakit yang akan menyerang padi. Menurut data, gulma dapat menurukan produksi secara signifikan hingga 60-87% (Syaifudin, 2020). Pertumbuhan gulma yang sangat cepat dan cenderung invasif dapat mendominasi lahan budidaya dan sangat sulit untuk dikendalikan.
Berbagai jenis gulma sering ditemui pada lahan budidaya padi, seperti gulma daun lebar, daun sempit, dan juga teki. Salah satu gulma Utama yang sering mengganggu di lahan pertanian adalah jajagoan (Echinochloa sp.). Satu jenis gulma ini dapat memberikan kerugian yang amat besar karena memproduksi biji yang banyak sehingga sangat kompetitif pada lahan. Marchesi & Chauhan, 2019) melaporkan bahwa jajagoan yang tidak dikendalikan dapat menurunkan produksi padi hingga 30%.
Pengendalian yang tepat dan cepat adalah kunci untuk mengendalikan gulma dan mempertahankan produksi padi tetap optimal. PT. Nufarm memiliki dua produk yang dapat mengendalikan gulma dengan berbagai keunggulan, yaitu
Serendy 28 WP adalah herbisida sistemik yang ampuh mengendalikan semua jenis gulma utama tanaman padi seperti Eceng, Tapak Dara, Gunda, Jukut pait, Semanggen, Fimbristylis sp, Cyperus iria. Herbisida Serendy 28 WP berbentuk tepung berwarna putih yang laurt dalam air. Cara aplikasi bisa melalui penyemprotan atau dicampurkan dengan pupuk. Dosis yang direkomendasikan adalah 100g-150g /Ha (4-6 sachet). Aplikasi penyemprotan dapat dilakukan pada umur padi 7-14 hst.
Cara aplikasi dengan pencampuran pupuk menggunakan 4-6 sachet produk Serendy 28 WP untuk 1 hektar dan dicampurkan dengan 5 kg pupuk. Campuran tersebut merupakan campuran induk yang harus didiamkan selama 10-15 menit, lalu dicampurkan dengan seluruh pupuk yang akan di sebar. Penggunaan metode ini dapat dilakukan pada umur padi diantara 7 -14 HST.
Video Aplikasi Serendy 28 WP
Herbisida Serendy 28 WP mengendalikan gulma dengan tuntas dan tidak menimbulkan dempak fitotoksik pada tanaman padi. Gulma tuntas dengan satu solusi dengan Serendy 28 WP.
Namun, bagaimana jika satu lahan dipenuhi oleh jenis gulma kompetitif jajagoan? Herbisida kontak sistemik yang bekerja cepat seperti Nugrass 69 EC adalah solusi tepat. Nugrass 69 EC sangat efektif mengendalikan jajagoan dan gulma timunan karena telah diformulasikan dengan emulsifier khusus. Hal ini juga memungkinkan Nugrass 69 EC untuk dikombinasikan dengan Lindomin 865 SL untuk mengendalikan gulma daun lebar. Nugrass 69 EC cepat diserap oleh daun dan akar gulma sasaran sehingga tuntas kendalikan gulma.
Dosis rekomendasi adalah 0,25 L/hektar atau baca dosis penggunaan di label kemasan,. Penyemprotan dilakukan pada saat tanaman padi berumur 10-14 hari setelah tanam atau pada saat gulma sasaran telah memiliki 2-3 helai daun dan belum membentuk anakan.
Sangat disarankan untuk membaca label dalam kemasan untuk mengetahui dosis yang direkomendasikan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan pestisida. Selalu menyimpan di tempat yang aman, tidak terpapar sinar matahari langsung, jauh dari jangkauan anak-anak dan makanan.
Produksi padi yang optimal tentunya tidak lepas dari cara budidaya yang baik dan benar. Penggunaan produk pengendalian gulma yang tepat memerlukan metode aplikasi yang tepat pula. Gunakan selalu Serendy 28 WP dan Nugrass Nugrass 69 EC dan perhatikan metode aplikasi yang tepat sehingga tanaman padi terbebas dari gulma dan berproduksi secara optimal.
Informasi produk perlindungan di tanaman padi lainnya dapat di lihat di link Perlindungan Tanaman Padi